TAKDIR CINTA SANG RAJA IBLIS

Cenayang {2}



Cenayang {2}

0Le Zheng Xi melihat itu tampak terdiam, bagaimana tidak, dia merasa jika Jiang Kang Hua memang begitu sangat perhatian kepada Chen Liao Xuan, perhatiannya yang berlebih membuat Li Zheng Xi oun merasa iri dibuatnya.     
0

"Kau apakah begitu sepeduli itu dengan Yang Mulia?" tanya Li Zheng Xi. Jiang Kang Hua memandang Li Zheng Xi dengan mimik wajah seriusnya.     

"Bahkan jika seribu kali kehidupanku maka seribu kali pula aku akan tetap dalam pendirian yang sama, aku akan tetap berusaha memberi yang terbaik, aku akan tetap menjadi yang terbaik untuk Yang Mulia Raja. Tak peduli dalam kehidupan apa pun, tak peduli dengan cara apa pun, aku akan tetap bersamanya. Jika dia bunga, aku ingin menjadi akar yang membuatnya kokoh, jika dia manusia biasa aku akan menjadi pengikutnya yang paling setia, jika dia adalah—"     

"Berhentilah," Li Zheng Xi tampak melirik Jiang Kang Xua sambil mendengus. "Kau benar-benar seperti seorang kekasih yang jatuh cinta dengan kekasih lainnya, aku sampai ketakutan dibuatnya,"     

Jiang Kang Hua mendengus, kemudian dia mengambil kipas Li Zheng Xi kemudian mengipaskan pada wajahnya.     

"Kipasmu ini boleh juga," kata Jiang Kang Hua. Li Zheng Xi tampak menarik sebelah alisnya.     

"Kau tahu kipas itu tidak sembarang kipas, dia bisa seperti belati, dan dapat mengeluarkan jarum beracun juga, dan bisa juga menyebarkan racun yang paling mematikan di dunia."     

"Apakah kau benar?" Jiang Kang Hua seolah ketakutan kemudian dia meletakkan kipasnya begitu saja, dia begidik ngeri memadang Li Zheng Xi yang tampak tertawa karena tingkah konyolnya.     

"Kau adalah Panglima paling bodoh yang pernah ada," celetuk Perdana Menteri Jian. Keduanya pun tertawa juga karena ucapan dari Perdana Menteri Jian tersebut.     

"Fokuslah, kau mengatakan jika kau memiliki cara untuk menangkal serangan sihir, sekarang malah membahas kipas. Jadi mana yang lebih penting untuk dibahas sekarang?" tanya Li Zheng Xi.     

Mendengar hal itu, Jiang Kang Hua agaknya baru mendapatkan sebuah ide kemudian dia menjentikkan jarinya.     

"Aku lupa, maafkan aku,"     

Kemudian, Jiang Kang Hua berdiri tepat di tengah taman, memejamkan matanya dan mempersatukan kedua tangannya. Sebuah gelombang membuat Li Zheng Xi dan Perdana Menteri Jian pun merasakannya, dan warna dari alam sekitar tiba-tiba berubah aneh. Tenang dan nyaris tak bergerak sama sekali. perdana Menteri Jian dan Li Zheng Xi saling pandang, kemudian gelombang kedua datang, membuat semua benda yang ada di sana berubah seperti biasa, dedaunan yang kembali bergerak tertiup angin, dan angin yang semilir lembut menerpa wajah. Setelah itu Jiang Kang Hua membuka matanya, dia menekan dadanya dengan keras, dia memuntahkan darah segar dengan sangat nyata, sehingga dengan cepat Perdana Menteri Jian langsung menangkap tubuh Jiang Kang Hua yang lemah itu.     

"Jangan bilang kau gunakan separuh tenaga dalammu untuk membuat perlindungan sihir ini, Panglima Jiang?" tanya Perdana Menteri Jian.     

Jiang Kang Hua tampak tersenyum kemudian dia menganggukkan kepalanya. Bagaimana tidak, dia agaknya tak memiliki cara lain selain hal ini.     

"Kau benar-benar bodoh, tahu kah kau kalau cara ini adalah cara yang sangat berbahaya? Ilmu paling tinggi yang jika gagal kau akan kehilangan nyawamu. Apakah kau ingin nyawamu melayang begitu saja? Kau akan musnah dengan cara yang sia-sia!" marah Perdana Menteri Jian.     

"Sudah kubilang kepadamu, Perdana Menteri Jian. Jangankan nyawaku kali ini, bahkan ribuan nyawaku pun akan kurelakan demi tanggung jawabku kepada Yang Mulia Raja. Sekarang istana ini sudah terlindungi, aku juga sudah memberitahu kepada para prajurit untuk bersiap. Jika tidak sekarang sepertinya mustahil. Sebab bagi para cenayang mereka akan memiliki kekuatan penuh ketika purnama merah datang. Sekarang aku meminta izin kepada kalian untuk mengembalikan energiku dulu, jika ada sesuatu lekas berikan tanda bahaya, aku akan segera datang."     

"Kami bisa menanganinya. Kau uruslah kesehatanmu, karena kami juga tidak mau kalau kau sampai musnah sia-sia di saat kami dalam keadaan baik-baik saja, ketika Yang Mulia Raja datang dia pasti akan bertanya dan akan menyalahkan kami kalau kaulah satu-satunya korban di sini. Musnah dengan bodoh dan akan membuat semua orang baik-baik saja,"     

Jiang Kang Hua pun mendengus, kemudian dia langsung lenyap begitu saja dari pandangan Li Zheng Xi dan Perdana Menteri Jian. Untuk kemudian Li Zheng Xi memandang langit yang tampak semerah darah dengan awan gelap gulita yang begitu menyeramkan.     

"Perdana Menteri Jian, apakah kau tahu bagaimana cara melihat jika cenayang itu datang?" tanya Li Zheng Xi,     

Perdana Menteri Jian pun memandang langit yang kini sudah mulai menggelap. "Ketika purnama merah berselimut awan hitam. Kau tak pernah melihat kejadian itu bukan? Itulah munculnya cenayang, karena awan hitam itu adalah salah satu dari kekyuatannya. Biasanya hampir seluruh yang ada di istana akan tertidur, atau langsung musnah dengan sempurna. Sementara perlindungan dari Panglima Jiang ini meski agaknya kuat, aku rasa hanya bisa sebagai perlindungan pertama. Kita tidak akan pernah tahu bagaimana kekuatan dari cenayang itu. sebab yang aku tahu dia adalah sosok yang sangat kuat, tidak bisa untuk sekadar ditangkal hanya oleh hal-hal yang seperti ini. bahkan Raja terdahulu sampai mengeluarkan darahnya sendiri sehingga cenayang itu mau untuk pergi dari istana. Yang membuatku bingung adalah, bagaimana bisa Selir Cheng bisa mengenal cenayang itu, suatu hal diluar nalar namun memang benar jika dia berkomplotan dengan cenayang maka dia akan menjadi komplotan yang sempurna. Bagaimana tidak, keduanya seperti punya sisi yang sama. Sama-sama gelap dan tak memiliki aturan sama sekali,"     

Li Zheng Xi tampak diam, diam dia pun juga bingung, sebab selama ini dia juga tidak pernah tahu jika ada cenayang yang ada di sini, sebab selama Chen Liao Xuan menjabat, bahkan cenayang tersebut nyaris tak terdengar sama sekali sepak terjangnya, yang ada hanya sosok-sosok jahat petinggi kerajaan yang selalu mencari cara untuk menjadi sosok paling unggul di istana.     

Li Zheng Xi tampak memicingkan matanya, ketika dia melihat bulan purnama merah pelan-pelan tertutup awan gelap, dan semua suasana terasa sangat mecengkam juga mengerikan. Li Zheng Xi kembali memandang Perdana Menteri Jian dengan mimik wajah seriusnya yang luar biasa itu.     

"Perdana Menteri, apakah ini akhirnya benar-benar terjadi? bagaimana bisa semuanya menjadi lebih mengerikan dari pada ini? kita harus segera bersiap dan menyuruh semua prajurit untuk bersiap demi keamaanan kita semuanya,"     

"Ya, kita harus segera bersiap, sebelum cenayang itu bisa menyelinap masuk dan membuat kita semakin kuwalahan dengan tingkahnya yang sangat menyebalkan. Aku akan segera memberitahu kepada Selir Lim,"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.